Jumat, 20 Mei 2016

Rara Anggraeni (Asmaradahana Panjalu - Janggala)


Telah terbit karya Damar Shashangka selanjutnya!
Rara Anggraeni (Asmaradahana Panjalu - Janggala)

Sinopsis:
Semenjak ditaklukkannya Janggala oleh pasukan Daha dibawah kepemimpinan Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya pada Saka Warsa 1057, pembersihan besar-besaran pun terjadi. Seluruh anak keturunan dari Mapanji Garasakan yang selama ini menguasai Janggala disingkirkan sepenuh-penuhnya. Daha berkuasa atas tanah Jawa. Bahkan kekuasaannya melebar hingga mencapai Jambi dan Sêlat Hujung Mêdini. Pada masa itu teriakan ‘Panjalu Jayanti’ berkumandang gegap gempita. Namun, kemenangan tersebut bukanlah jaminan bagi Daha menjadi aman. Pertikaian berdarah-darah masih saja terus terjadi. Bahkan menantu Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya, Mapanji Astradharma tewas karenanya.


Karena ketidaknyamanan yang menghinggapi bathin Dyah Ayu Pramesthi, setelah kematian suaminya, Mapanji Astradharma, maka hak atas tanta Daha yang seharusnya jatuh kepadanya ditinggalkan. Dirinya memilih untuk mengasingkan diri ke puncak Gunung Kapucangan, mendirikan pashraman dan menjadi seorang pertapa wanita dengan mengambil gelar Ajar Dewi Kili Suci Anom. Tahta Daha lantas dilimpahkan kepada adik kandungnya, Mapanji Aryesywara atau Mapanji Lêmbu Amêrdadu. Kelak jika Mapanji Lêmbu Amêrdadu telah lengser dari tahta, maka yang berhak menggantikannya adalah putri sulungnya, Dyah Ayu Sasi Kirana. Kini Mapanji Aryesywara diangkat sebagai Sang Rake Hino Daha, putra mahkota yang kelak akan menggantikan Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya ketika lengser keprabhon.

Wilayah Janggala sendiri dipasrahkan kepada Prabhu Sarwesywara atau Prabhu Lêmbu Amiluhur, putra ke tiga Syri Naranatha Prabhu Jayabhaya. Diam-diam penguasa baru Janggala ini mengingini tahta Daha kelak diduduki oleh putra sulungnya, Rahadyan Kuda Rawisrêngga. Dikirimkannya utusan yang dipimpin oleh Rakryan Kanuruhan Kudanawarsa untuk mengajukan pinangan terhadap Dyah Ayu Sasi Kirana ke Daha. Pinangan diterima dengan baik. Namun ketika balik dari Daha, Rahadyan Kuda Rawisrêngga terpikat kecantikan Rara Anggraeni, putri dari Rakryan Kanuruhan Kudanawarsa. Masalah muncul ketika Rakryan Kanuruhan Kudanawarsa tidak mengingini putrinya hanya sekedar dijadikan sêlir belaka. Putrinya harus dijadikan seorang paramesywari.

Keruwetan bertambah-tambah ketika Rakryan Kanuruhan Kudanawarsa menggulirkan rencana untuk membatalkan perjodohan antara Rahadyan Kuda Rawisrêngga dengan Dyah Ayu Sasi Kirana. Tahta Daha tetap harus bisa diduduki oleh Rahadyan Kuda Rawisrêngga dengan Rara Anggraeni sebagai paramesywari. Dan tahta Daha harus direbut dengan jalan peperangan! Muslihat dan tipu daya pun ditebarkan. Keadaan semakin memanas ketika pasukan Janggala lama yang dulu tersingkir dari Kadhaton Janggala, diam-diam ikut mendukung rencana Rakryan Kanuruhan Kudanawarsa! Novel berdasarkan kisah-kisah Panji ini menjadi lebih hidup dan menggairahkan dalam garapan tangan dingin Damar Shashangka.


Karya: Damar Shashangka
Tebal: 488 hal
Harga: Rp 88.000,-


Untuk pemesanan silakan hubungi:
SMS/WA: 08176636601
BBM: 2245B571/514D22BA    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar